Elliot berdiri tegak dan diam seperti patung di gerbang depan rumah Avery.Jantung Avery mulai berdebar kencang!Avery bergegas kembali ke sisi tempat tidurnya dan mengambil ponselnya untuk memeriksa apa Elliot telah menelepon atau meninggalkan pesan teks.Elliot tidak melakukannya.Dia tidak menghubunginya sama sekali pagi ini.Kapan dia tiba?Kenapa dia ada di sini sepagi ini?Jika Avery tidak memperhatikannya, apa Elliot akan menunggu diam-diam di luar sana sepanjang waktu?Avery cepat-cepat berganti pakaian dari lemarinya, lalu bergegas menuruni tangga.Ketika pintu depan vila terbuka, mata Elliot yang dalam dan seperti elang melihat ke atas.Mengenakan gaun putih, Avery perlahan berjalan keluar rumah.Elliot mengangkat pergelangan tangannya dan melirik waktu di arlojinya.Saat itu baru pukul tujuh pagi. Mengapa Avery bangun sepagi ini?Apa ibu hamil tidak kelelahan?Avery tiba di depan halaman dan membuka gerbang."Kamu ngapain di sini?" Dia bertanya saat ia melihat
Pikiran Avery menjadi kosong.Dia lupa semua yang ingin dikatakan."Mereka bahkan nggak nyangkal itu! Hahaha!" goda ibu Wesley.Wesley menggaruk kepalanya, lalu dengan canggung mengganti topik pembicaraan."Hasil dari tes darah harusnya keluar pada saat kita selesai makan siang."Avery mengangguk, lalu menundukkan kepalanya dan mulai makan.Setelah makan siang, Avery bersikeras kepada Wesley untuk tidak perlu menemaninya kembali ke rumah sakit untuk mendapatkan hasilnya.Ia sudah merasa tidak enak karena mengganggunya pagi ini.Rumah Wesley berada di dekat rumah sakit, jadi Avery dan Elliot berjalan ke rumah sakit bersama-sama."Kenapa kamu nggak biarkan aku jelaskan tadi? Apa kamu senang kita jadi ada di kondisi ambiguitas?" Avery mengejek."Kita nggak terlalu dekat dengan Nyonya Brook, jadi nggak perlu berdebat sama dia."Elliot berjalan di sisinya sambil terus memperhatikan lingkungan mereka."Kamu mungkin nggak dekat dengannya, tapi aku iya.""Karena kamu sangat kenal
Meskipun Elliot pernah menjalin hubungan dengan Zoe, rumor tentang kehidupan cintanya tidak terlalu memalukan dibandingkan dengan kesuksesannya.***Pukul enam sore, Avery dan anak-anak tiba di restoran yang Elliot kirimkan lokasinya pada malam sebelumnya.Elliot telah memesan ruangan VIP pribadi.Ketika Avery menyebutkan nomor kamar di meja resepsionis, seorang pelayan segera membawa mereka ke ruangan.Saat mereka masuk, Layla berseru kaget!"Bu! Di sini indah!"Kamar didekorasi dengan tema Hari Anak.Balon warna-warni, lampu dan bunga, serta hadiah yang menutupi lantai membuat mereka kagum."Apa isi semua kotak hadiah ini, Bu?" Layla bertanya sambil mengambil salah satu haiah."Itu dekorasi. Nggak ada apa-apa di dalamnya." Kata Avery.Pelayan itu tersenyum dan berkata, "Sebenarnya, Nyonya Tate, ada hadiah di setiap kotak ini. Tuan Foster yang siapkan. Semuanya adalah hadiah Hari Anak untuk Anda dan anak-anak Anda."Avery tercengang. Bibirnya bergerak, tetapi dia tidak tah
Elliot tidak datang untuk makan malam karena ia bersama Zoe.Bukan ini yang paling menyakiti Avery.Hal yang paling menyakitkan adalah mengingat fakta Elliot dan Zoe pernah berbagi anak bersama.Terlebih lagi, Zoe menuduh Avery membunuh anaknya … dan Elliot memercayainya.Kalau tidak, Avery tidak akan mengandung bayinya sekarang.Pada titik ini, matanya dipenuhi air mata.Ia menutup telepon karena semua energi terkuras dari tubuhnya, dan ia harus berpegangan pada meja makan untuk menopang.Ketika anak-anak melihat perubahan sikap ibu mereka, mereka segera melompat dari tempat duduk mereka."Bu! Ada apa?!" Layla berseru saat matanya berkaca-kaca."Apa dia nggak datang, Bu?" Hayden menebak. "Jangan nangis, Bu. Ayo pulang!"Avery memaksakan dirinya untuk menelan air matanya, lalu dengan rasa bersalah berkata, "Kalian berdua lapar, kan? Ayo pergi ke tempat lain untuk makan malam."Anak-anak menggelengkan kepala serentak."Aku nggak lapar, Bu! Aku cuma marah ...." Kata Layla den
Baru setelah Avery menutup telepon, Elliot menyadari apa yang telah terjadi.Dia menghentikan mobilnya, lalu berteriak, "Keluar!"Shea tersentak kaget, sementara Zoe menangis tersedu-sedu di kursi belakang.Zoe tahu Elliot sedang berbicara dengannya, tetapi dia tidak ingin turun dari mobil sampai mereka tiba di kota."Jangan paksa aku pakai kekerasan, Zoe!" Elliot membentak saat matanya yang gelap melotot kesal padanya.Zoe menjadi pucat karena ketakutan. Dia segera membuka pintu dan turun dari mobil.Begitu da keluar, mobil itu melesat menembus malam seperti sambaran petir.Dua puluh menit kemudian, Elliot tiba di restoran.Begitu dia memasuki ruang pribadi, manajer menunjuk ke hadiah dan berkata, "Mereka buka semua hadiah, tetapi tidak membawa satu pun."Benjolan terbentuk di tenggorokan Elliot dan matanya memerah saat dia menatap hadiah yang terbuka."Mereka makan beberapa buah dan makanan ringan." Lanjut manajer. “Anda cuma sedikit terlambat. Itu sama sekali tidak merepot
Di ruang tamu, Layla membenamkan kepalanya dalam pelukan Mike dan bersinar, "Elliot Foster nggak muncul. Kami nunggu dia begitu lama ... kami baru tahu dia nggak datang waktu ibu telepon dia ... ibu bawa kami ke suatu tempat lain untuk makan sebagai gantinya."Mike memeluk Layla dengan erat sambil menepuk punggungnya dan berkata, "Jangan marah. Ini semua salah dia! Jangan pernah makan bareng dia lagi!"Dua aliran air mata mengalir di pipi Layla saat dia berkata, "Iya! Aku nggak akan pernah mau makan sama dia lagi! Aku juga nggak akan biarin ibu makan sama dia lagi!""Itu benar! Jangan menangis, Sayang. Kalau ibu kamu melihat betapa sedihnya kamu, hatinya bakal hancur." Mike menghibur Layla sambil mengutuk Elliot dalam diam!Semua anak lain mengalami Hari Anak yang bahagia, tetapi bayi manis mereka sendiri duduk di rumah dalam keadaan tertekan.Bajingan itu!Elliot mungkin mengira dia baru saja meninggalkan mereka sekali, tetapi dia tidak tahu seberapa besar dia menyakiti anak-ana
Setelah mendengarkan Mike, Elliot berbalik dan pergi.Begitu mobil Elliot melaju, Mike akhirnya menghela napas berat.Shea tiba di rumah Avery keesokan paginya ditemani oleh Nyonya Scarlet.Anak-anak sedang sarapan ketika mereka melihat Shea masuk. Mata mereka berkedip, tetapi mereka nggak mengatakan apa-apa, mereka juga nggak berjalan keluar dari ruang makan.Mike tersenyum pada Shea dan bertanya, "Apa yang membawamu ke sini sepagi ini?"Dia mengira Elliot-lah yang datang!"Aku datang untuk meminta maaf kepada Avery, Layla, dan Hayden," kata Shea dengan suara yang jelas dan tegas. "Salah saudaraku dan aku telah terlambat tadi malam.""Kamu nggak perlu meminta maaf, Shea. Yang seharusnya meminta maaf adalah kakakmu," kata Mike sambil berjalan dengan segelas susu di tangannya."Kakak akan datang untuk meminta maaf nanti," kata Shea saat pipinya memerah. "Aku nggak bisa menunggu, jadi aku datang sendiri dulu."Mike terkekeh, lalu berkata, "Ini nggak ada hubungannya denganmu. Kam
Shea dan Layla berjalan keluar dari ruang tamu menuju pintu depan vila.Elliot melirik mereka, lalu mendekat dengan langkah panjang."Layla harus pergi ke sekolah sekarang, Shea. Aku akan mengantarmu pulang," katanya saat sampai di depan Shea.Shea mengangguk, lalu berkata dengan lembut, "Aku sudah meminta maaf kepada Layla, Kakak. Kamu juga harus."Tatapan Layla diturunkan, tapi bibirnya menonjol dengan cemberut menggemaskan.Elliot berjongkok, lalu menatap wajah Layla yang merupakan gambar wajah Avery dan berkata dengan lembut, "Maafkan aku, Layla. Bukan hanya karena aku yang telah terlambat tadi malam, aku bahkan telah membuatmu sedih. Aku ingin menjelaskan semuanya kepada ibumu."Pada saat itu, dia bertanya, "Apakah kamu tahu ke mana ibumu pergi?"Ketika Elliot bertanya kepada pengawal tentang keberadaan Avery sebelumnya, dia menutup mulutnya dan menolak untuk mengungkapkannya.Saat Layla menatap wajah Elliot dari dekat, kegugupan yang dia rasakan perlahan mereda.Dia mung