Keesokan harinya, bel pintu di Vila Starry River tiba-tiba berdering pada pukul tujuh pagi.Avery berjalan keluar dari kamar tidurnya dengan piyama dan menuju pintu depan.Ketika dia melihat Tammy melalui kamera pintu depan, dia membuka pintu.Setelah Tammy menikah dengan Jun, dia pergi ke luar negeri untuk berbulan madu.Dia telah memberi tahu Avery sebelumnya, dia akan menghabiskan liburan selama sebulan.Mengapa dia kembali hanya setelah dua minggu?"Gimana perasaan kamu, Avery?" Tammy bertanya saat memasuki rumah dengan tas suvenir."Aku baik-baik aja. Aku udah mulai kembali kerja." Kata Avery. "Kenapa kamu kembali begitu cepat?"Tammy memalingkan wajah dan berkata, "Aku sama sekali nggak bersenang-senang! Kita harusnya habisin bulan madu dengan santai, tapi Jun di telepon lebih dari dua puluh kali dari kantor setiap hari. Sejujurnya, aku rasanya mau cerai aja."Avery menuangkan minuman untuknya, lalu berkata, "Jangan gegabah. Dia baru saja ambil alih bisnis keluarganya. K
"Kalau gitu mari kita lihat dokter yang melakukan operasi saat itu!" kata pengawal itu."Apa kamu ingat nama dokter itu?" tanya direktur rumah sakit."Gimana aku tahu?! Dia pakai topi bedah dan masker. Aku bahkan nggak lihat wajahnya dengan baik!""Bagaimana kalau saya tanya kepada semua dokter di unit bersalin dan melihat apa ada di antara mereka yang ingat Nyonya Tate?"Elliot meninggalkan ruangan.Dia sudah memiliki jawabannya.Avery tidak melakukan aborsi lima tahun lalu.Hayden Tate adalah putranya.Meski begitu, apa yang bisa dia lakukan setelah mengetahui kebenarannya?Hayden tidak akan pernah memaafkan Elliot karena telah menyakitinya.Avery tidak pernah berencana untuk memberitahunya tentang anak-anak, jadi tidak mungkin dia akan berbicara untuknya.Elliot tidak menyalahkan Avery.Ini semua salahnya sendiri!Lima tahun lalu, ia mengatakan akan mencekik anak mereka dengan tangan kosong jika Avery hamil.Benar saja, dia hampir mencekik putranya sendiri sampai mati
Layla menjerit ngeri!Tammy mengangkatnya dan bergegas masuk ke dalam rumah."Jangan takut, Layla! Aku akan segera panggil ambulans!"Dia meletakkan Layla di sofa, lalu mengeluarkan ponselnya dari tasnya dan menelepon 911.Layla meratap tak terkendali."Ayah aku udah meninggal?" Dia menangis. "Dia masih nggak tahu aku putrinya!"Tammy memegang Layla yang histeris di satu tangan dan memegang ponselnya dengan tangan lainnya.Setelah panggilan selesai, dia memberikan alamatnya kepada operator, lalu menutup telepon."Tunggu di rumah, Layla. Aku akan pergi cek dulu." Kata Tammy, lalu cepat-cepat berlari keluar pintu.***Avery menerima telepon dari Asosiasi Dekan di Universitas Central pagi ini dan membawa Hayden ke kampus.Kemarin, Hayden telah memenangkan Kejuaraan Pemogram Pemuda Nasional.Dia bukan peserta termuda dalam kompetisi, tetapi dia adalah yang termuda yang masuk final.Yang lebih tak terduga adalah, dia adalah juaranya."Hayden mungkin sudah melewati prosedur kon
Seberapa berbahayanya jika Tammy tidak ada saat Elliot pingsan di gerbang depan vila Avery?Malam itu, Avery memutuskan untuk mampir ke rumah Foster setelah banyak pertimbangan."Aku akan antar kamu ke sana." Kata Mike sambil berjalan keluar rumah bersamanya.Avery menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku akan bertemu dengan Shea. Aku akan segera pulang.""Nggak usah pura-pura! Kalau kamu benar-benar pergi demi Shea, yang harus kamu lakukan cuma telepon dia dan minta untuk ketemu denganmu. Bagaimanapun, dia punya telepon sekarang."Karena Mike mengeksposnya tanpa ampun, Avery tidak ingin membuang waktu untuk berbicara dengannya."Kamu nggak perlu antar aku. Aku akan pergi sendiri ke sana.""Kamu gila! Kamu lagi hamil sekarang! Gimana aku bisa biarin kamu nyetir sendirian selarut ini? Elliot akan bunuh aku kalau terjadi sesuatu sama kamu!" Mike membantah. "Gimana kalau begini? Aku akan antar kamu ke sana, tapi aku nggak akan masuk ke rumah bareng kamu."Avery membuka pintu kurs
Avery melihat Nyonya Cooper menghela napas lega.Dia senang Zoe datang untuk memeriksa Shea."Apa Tuan Elliot udah bangun? Apa dia bilang, kapan akan pulang?" Nyonya Cooper bertanya pada pengawal itu sambil berjalan ke arahnya.Sebelum pengawal itu bisa menjawab, Zoe masuk dengan kotak P3K di tangannya."Apa Tuan Elliot panggil Anda untuk mampir, Nona Sanford?"Zoe mengangguk dan berkata, "Dia akan segera kembali. Gimana kabar Shea sekarang?"Ia berjalan ke bawah tangga, lalu membeku.Avery berdiri di lantai dua dan mata kedua wanita itu bertemu.Zoe dengan cepat mengendalikan situasi.Dia menatap Nyonya Cooper, lalu bertanya dengan dingin, "Siapa yang panggil Avery Tate ke sini?""Avery kebetulan datang menemui Shea, ada yang mau dibahas." jawab Nyonya Cooper canggung."Begitu ... kupikir seseorang undang dia!" Zeo mengejek.Dia berjalan menaiki tangga, lalu berdiri di depan Avery dan mengejek, "Bukannya kamu udah lama putus sama Elliot, Avery? Kudengar kamu yang mencampak
Avery tidak menanggapi Nyonya Cooper.Dia seharusnya tidak datang ke sini.Dia seharusnya mendengarkan Mike.Shea memiliki teleponnya sendiri. Jika Avery ingin berterima kasih padanya, yang harus dia lakukan hanyalah meneleponnya dan meminta untuk bertemu dengannya.Begitu Avery tiba di lantai dasar, ia berjalan ke sofa dan mengambil tasnya.Pada saat itu, sebuah Rolls-Royce hitam berhenti di halaman depan.Elliot ada di rumah.Avery kecewa.Jika dia turun satu menit lebih awal, maka dia tidak akan bertemu dengannya.Dia cukup kesal seperti itu dan ingin sendirian untuk melampiaskan rasa frustrasinya."Tuan Elliot udah di rumah, Nyonya Avery!" kata Nyonya Cooper.Jadi bagaimana jika dia ada di rumah?Avery menurunkan pandangannya dan berjalan menuju pintu depan dengan tasnya.Elliot sudah melihat Rower yang diparkir di halaman depan.Dia tidak menyangka Avery akan datang ke sini.Saat dia keluar dari mobil, matanya yang dalam memperhatikan Avery yang berjalan keluar ruma
"Ayo masuk ke dalam, Tuan Elliot!"Nyonya Cooper berjalan ke Elliot setelah menunggu beberapa saat.Nyonya Cooper tidak tahu apa yang dia bicarakan dengan Avery, tetapi yang bisa dipastikan adalah dia tidak pernah ingin Avery menderita.Lagi pula, dia sekarang hamil darah dagingnya sendiri.Zoe bertindak terlalu jauh malam ini, tapi itu bisa dimengerti.Jika dia tidak mengalami keguguran, bayinya pasti sudah lahir sekarang.Elliot mengepalkan tangannya erat-erat dan berjalan ke ruang tamu.Zoe sedang menyeruput secangkir teh di sofa.Dia meletakkan cangkirnya ke meja ketika melihat Elliot masuk."Elliot, aku kasih Shea obat penenang. Dia belum tidur selama dua puluh empat jam, jadi dia butuh istirahat yang panjang dan menyenangkan." Katanya sambil menatap Elliot. "Dia harus pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan tengkorak kepalanya besok."Elliot menjawab singkat."Aku dengar kamu pingsan hari ini. Apa kamu baik-baik aja?" Zoe bertanya dengan ekspresi serius di wajahnya. "Ka
"Halo, Elliot. Apa kamu sudah bawa Shea ke rumah sakit untuk pemeriksaan? Bukannya kita setuju untuk pergi bareng?" Zoe berkata dengan bingung.Dia telah pergi ke rumah Foster, tetapi Nyonya Cooper mengatakan kepadanya, Elliot telah meninggalkan rumah bersama Shea.Elliot memperhatikan pintu masuk rumah sakit yang ramai, lalu berkata dengan jelas, "Hasilnya baik-baik saja.""Oh, gitu. Itu bagus. Aku udah siapin rencana perawatan ketiga untuk Shea." Kata Zoe antusias. "Aku punya ide baru. Kalau semuanya berjalan dengan baik, kita harus bisa lanjutin operasi ketiganya di akhir tahun ini.""Bisa nggak kamu jamin bahwa operasi ketiga akan buat dia kembali normal?"Zoe tercengang.Bahkan seorang pembuat mukjizat tidak akan dapat menjamin bahwa mereka berhasil menyembuhkan seorang pasien."Aku nggak yakin seratus persen, tapi aku rasa ….""Kalau begitu, ini di stop aja!" Elliot berkata dengan dingin. "Datang denganku lagi kalau kamu udah punya jaminan seratus persen."Zoe terkejut d