Bab 584. Keinginan Nyonya Besar
Menantu perempuan dan mertua perempuan bisa menjadi teman, tetapi bisa juga menjadi saingan.

*

“Kamu sudah mengenal Rima berapa lama?” Nyonya Besar melontarkan pertanyaan sambil menaruh cangkir di meja, tanpa menatapku.

“Kalau bertemu langsung, baru satu minggu, Mi. Tapi, saya dan Mas Suma sudah lama mendapat ceritanya dari Wisnu.”

Kakiku merapat dengan jemari tangan terkait bertumpu di pangkuan. Mataku berposisi siap menatap mertuaku yang mengernyitkan dahi.

“Bukannya kalian baru kembali dari Bali?” Dahinya semakin berkerut, dan sekarang telunjuknya bergerak. “Jadi kalian …?”

“Iya. Mami. Kami bertemu di Bali. Rima pun juga ke sana saat menjenguk Wisnu, makanya dia kami ajak liburan bersama.”

Tangannya bergerak ke atas, merapikan sasakan rambut yang begitu tinggi. Menolehkan kepala ke arah cermin di sebelahnya. Seakan mematut, supaya penampilannya tidak berubah. Aku masih belum berani bernapas lega. Sikap Mami terkadang tidak bisa terbaca.

“Kalian ini begitu berani, ya. Memasuk
Astika Buana

Siapa yang pengen punya mertua seperti Nyonya Besar? . Galak-galak manis.

| 2
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo