Bab 622

Mentari pun menyandarkan tubuhnya pada kursi yang dia duduki, hasilnya tampaknya masih saja sama.

Dirinya yang bermasalah bukan Fikri, membuat perasaannya semakin terasa begitu perih.

Sedangkan dokter yang duduk di hadapannya ikut merasakan kesedihan yang sama, namun apa daya, hasilnya memang seperti ini.

Ini adalah tes untuk kedua kalinya, setelah beberapa waktu yang lalu Mentari diam-diam memeriksakan keadaannya.

Untuk apa Mentari memeriksakan keadaannya lagi? Untuk berharap ada kesalahan? Rasanya begitu lucu.

Mungkin karena dirinya sudah begitu ingin memiliki seorang anak yang dapat mengingat pernikahannya dan juga Fikri menjadi lebih erat.

"Sayang, jangan bersedih. Mungkin belum waktunya," Fikri pun mengusap punggung Mentari, berharap istrinya itu baik-baik saja.

Meskipun rasanya tak mungkin semua bisa semudah itu.

Fikri menyadari dirinya juga menginginkan seorang anak, bagaimana pun keinginan seseorang setelah menikah adalah kehadiran anak.

Untuk melengkapi keluarga kecil mereka.
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo