Thor, di meja lain, memperhatikan.

Sebagai seseorang yang mengikuti David, dia tidak bisa duduk diam.

Bahkan jika David tidak diganggu oleh orang-orang yang tidak relevan itu karena keahliannya, Thor harus melakukan apa yang harus dia lakukan.

Karena itu, dia bangkit dan berjalan.

Thor berkata dengan sopan, “Tuan, Guru tidak suka terlalu banyak kebisingan. Plus, kami hanya lewat dan kami akan berangkat besok. Tolong jangan ganggu kami, terima kasih!”

Brutus dan yang lainnya tidak senang.

Senyum di wajah mereka secara bertahap menghilang juga.

Seorang pelayan berbicara kepada mereka? Siapa yang memberinya hak untuk melakukannya?

"Pergi sana! Aku sedang berbicara dengan tuanmu. Kau pikir kau siapa? Kau hanya seekor anj*ng! Kualifikasi apa yang kau miliki untuk mengganggu kami? Apa kau percaya bahwa aku bisa memotong lidahmu sehingga kau tidak akan pernah berbicara lagi?” teriak Brutus.

Thor juga tidak gila.

Dia tidak memiliki latar belakang apa pun di dunia nyata.

Ketika dia sampai di Sa