"Aku nggak berani memberikan penilaian apapun sekarang, kita harus melihat bagaimana dia pulih nanti," kata dokter. "Tubuhnya masih lemah. Jika dia bisa bertahan melewatinya sampai minggu depan, maka itu seharusnya tidak akan menjadi masalah."Saat Avery didorong keluar, Chad melihat kemeja pria yang melilit dirinya.Dia merasa kehilangan sekali lagi. "Itu baju Tuan Foster! Ben, lihat kemejanya. Itu milik Tuan Foster!Ben melihatnya dengan jelas. Dia langsung mengerti mengapa Chad begitu kehilangannya karena dia juga merasakan hal yang sama.Elliot melepas pakaiannya untuk dipakaikan padai Avery. Itu berarti mereka berada di ruang bawah tanah bersama.Apa yang terjadi setelah itu? Mengapa Elliot pergi? Siapa yang membawanya pergi?Mereka saling berpelukan dan menangis.Di sebelah mereka, pengawal Elliot dan pengawal Avery bersandar satu sama lain dan menangis."Aku menyalahkan diriku sendiri. Aku tidak melindungi bos ku dengan baik," pengawal Elliot sangat menyesal."Aku juga
Dokter berpikir bahwa setelah dia meningkatkan volumenya, Avery akan dapat mendengarnya dan membalasnya.Namun, setelah apa yang dia katakan, Avery menutup matanya.Sesaat kemudian, dokter keluar dari unit perawatan intensif."Dokter, bagaimana keadaan ibuku?" kata Hayden."Dokter, apakah dia sudah berbicara? Apakah dia sudah sadar? Kapan dia bisa dipindahkan ke bangsal biasa?" Chad mengikuti dari belakang.Dokter tersenyum dan menjawab, "Dia hanya membuka matanya sebentar sebelum menutupnya lagi, tetapi kondisinya menunjukkan bahwa dia tidak lagi dalam bahaya.""Lalu, kenapa dia menutup matanya lagi?" Chad khawatir. "Kapan dia akan bangun lagi?""Dia bisa bangun kapan saja," jawab dokter. "Hanya saja satu atau dua dari kalian yang harus tetap tinggal di rumah sakit. Yang lain harus kembali dan beristirahat! Saat dia bangun, kita seharusnya bisa pindahkan ke bangsal biasa."Mendengar itu, Ben menghela napas lega."Hayden, kenapa kamu tidak kembali ke hotel untuk beristirahat?
Bahkan jika Elliot memeluknya, dia masih merasa kedinginan tak terkendali. Pada akhirnya, Elliot melepas bajunya dan mengenakannya padanya.Dia mengendus aroma familiarnya dan merasa jauh lebih baik. Bahkan dengan Elliot di sebelahnya, dia masih tidak bisa menghentikan rasa takut dan putus asanya.Dia enggan mati begitu saja. Dia akhirnya bisa menjernihkan kesalahpahaman dengan Elliot. Dia ingin kembali ke matahari bersama Elliot. Dia ingin menjalani kehidupan yang baik bersamanya dan membesarkan anak-anak mereka.Dalam mimpinya, dia terus menangis dan memanggil-manggil nama Elliot. Namun, pada akhirnya, dia melihat Elliot jatuh di depannya.Elliot memberinya pakaiannya, jadi dia yang mati kedinginan.…Di Aryadelle, Natalie mendengar berita tentang penemuan Avery.Meskipun Natalie tidak berada di Ylore, dia selalu memperhatikan situasinya.Dia belum pernah mendengar Avery ditemukan pada hari itu. Dia baru mengetahuinya pada hari saat mereka meruntuhkan gedung.Dia mendengar b
Natalie sangat marah. Dia ingin menghancurkan ponselnya berkeping-keping, tetapi dia menahan diri.Dia menarik napas dalam-dalam dan bertanya, "Bagaimana dengan pengaturan Holly? Dia tidak bisa tampil di depan umum di masa depan! Apalagi di depan Elliot dan Avery! Jika dia menyerah, habislah aku!""Nona Jennings, jangan khawatir. Dia berjanji padaku bahwa dia tidak akan pernah muncul di depan siapa pun. Jika dia tidak bersembunyi kali ini, dia pasti akan dihukum mati.""Mengapa Avery sangat beruntung?" Natalie menggertakkan giginya. "Dia telah kelaparan selama enam hari namun dia masih hidup!""Aku juga tidak mengira dia akan bisa bertahan! Melihat betapa kurusnya dia, kupikir dia tidak akan bisa bertahan lama! Aku ingin tahu di mana Elliot berada… mungkin Avery tahu tentang itu.""Perhatikan baik-baik situasi Avery. Lihat apakah kamu bisa menyuap staf medis di rumah sakit," perintah Natalie. "Jika kamu bisa mengetahui di mana Elliot berada, aku pasti akan membayarmu dengan mahal!
Avery tidak mengindahkan nasihat dokter itu. Satu-satunya hal yang dia dengar adalah bahwa mereka baru saja menyelamatkan dirinya namun mereka belum menemukan Elliot.Bagaimana ini bisa terjadi? Elliot terjebak bersamanya. Bagaimana mereka hanya menyelamatkan dirinya tapi tidak dengan Elliot?Setelah dia dipindahkan ke bangsal biasa, Ben dan Chad berdiri di samping tempat tidur, memandangnya penuh harap.Pengawalnya tiba-tiba berlutut di samping tempat tidurnya."Nona Tate! Maaf! Aku tidak melindungimu dengan baik! Malah hampir membiarkanmu mati!" Pengawal itu mulai menangis.Ben dan Chad menatap pengawal itu dengan heran.Avery mengalihkan perhatiannya padanya."Nona Tate! Syukurlah kamu tidak mati! Syukurlah kamu selamat! Jika tidak, aku juga akan mati!" Pengawal itu menangis dan menyeka air matanya.Chad melirik Avery sebelum menegur pengawal itu, "Dia baru saja keluar dari unit perawatan intensif. Dia baru saja bangun, namun kamu sudah sangat berisik. Apakah kamu tidak t
"Aku tidak akan pulang. Aku tidak akan kemana-mana." Avery menolak rencana yang di atur oleh Hayden tanpa ragu. "Aku akan mencari ayahmu. Aku akan menemukannya kembali!"Suara Avery serak. Dia telah kehilangan kendali atas emosinya.Ben menepuk bahu Hayden. "Hayden, kembalilah ke hotel dan istirahatlah. Kami akan bicara dengan Avery."Hayden tidak ingin meninggalkan Avery. Dia takut dia akan kehilangan Ibunya jika dia meninggalkannya."Dengarkan aku. Ibumu harus tetap tenang sekarang, tapi dia menjadi sangat marah setelah mengetahui bahwa Elliot hilang. Tidak peduli apa yang dia katakan sekarang, kita harus mengikutinya." Ben menarik Hayden keluar bangsal dan berkata dengan suara rendah, "Kembalilah dengan pengawal ke hotel dan istirahatlah. Chad dan aku pasti akan meyakinkan dia untuk beristirahat.""Aku ingin membawa Ibu kembali ke Bridgedale untuk dirawat," kata Hayden, menjelaskan niatnya sendiri."Hayden, Aryadelle adalah rumah Avery. Bahkan jika kamu ingin merawat Avery, ka
Pikiran Avery dipenuhi dengan Elliot. Dia hampir tidak bisa memikirkan hal yang lain."Avery, apa kalian sudah menyelesaikan kesalahpahaman antara satu sama lain di ruang bawah tanah itu?" Ben memandang kemeja Elliot di tangannya dan bertanya."Dia bilang dia selalu mencintaiku…" Air mata jatuh sekali lagi. Suaranya bergetar. "Aku juga. Aku juga!"Kata-kata Ben tersangkut di tenggorokannya. Dia ingin mengatakan sesuatu yang lain tetapi merasa itu tidak perlu.Pada saat itu, Elliot tidak bisa ditemukan. Tidak ada yang tahu apakah dia hidup atau mati. Jika Elliot memberi tahu dia bahwa cinta Elliot untuknya tidak pernah goyah, itu hanya akan membuatnya lebih menderita.Avery terisak sebentar dan pingsan karena tubuhnya masih lemah.Ben dan Chad keluar dari bangsal. Mereka menarik napas dalam-dalam."Ben, apa yang harus kita lakukan?" Chad patah hati. "Jika kita tidak dapat menemukan Tuan Foster, aku rasa Avery tidak akan dapat pulih dari ini.""Aku juga tidak tahu harus berbuat a
Avery meraih lengan Hayden dengan satu tangan, berusaha bangkit dari kursi roda."Bu, apa kamu ingin turun?" Hayden membantu Avery berdiri dengan kedua tangan, dengan hati-hati membantunya berdiri dari kursi roda. "Ruang bawah tanah telah digali. Kita bisa melihat seluruh ruang bawah tanah dari sini."Avery meregangkan lehernya ke depan untuk melihat sejauh mungkin."Di sini pintu masuk pertama. Sumurnya ada di sana." Hayden menunjuk arah itu untuk Avery. "Bu, bahkan sebelum kami menemukanmu, Elliot tidak ada di sana.""Kemana dia pergi? Kapan dia meninggalkanku? Siapa yang membawanya pergi?" Avery memandang Hayden dan mengajukan serangkaian pertanyaan kepadanya."Aku tidak tahu, tapi satu hal yang aku tahu adalah bahwa mereka pasti telah membawanya dari pintu masuk depan, karena sumurnya masih dilas ketika kita sampai di sini.""Apa kamu sudah menemukan Holly Blanche?" Avery menahan air matanya. "Pembohong itu! Jika aku melihatnya lagi, aku akan membunuhnya dengan tanganku sendi