Sikat gigi di tangan Avery jatuh ke lantai. Bahkan Tammy juga kaget dan menjatuhkan kantong sarapan saat melihat Mike.Untungnya, Mike bereaksi cepat dan menangkap sekantong sarapan itu."Avery, apa dia sahabatmu?" Mike bertanya dengan rambut yang acak-acakan.Setelah itu, dia membuka bungkusan sarapan, mengeluarkan pancake, dan memasukkannya ke mulutnya. Kemudian, dia mengambil pancake lain dan ingin menyuapinya pada Avery, "Lumayan, apa kamu mau mencoba?"Avery melihat ekspresi terkejut Tammy dan dengan cepat mendorong Mike ke kamarnya."Tammy, tunggu sebentar. Duduklah dulu," kata Avery pada Tammy.Tiba-tiba, Tammy tersadar. Dia mengambil napas dalam-dalam dan mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan ke Jun.Tammy mengirimi Jun, "Ya, ampun! Avery benar-benar tahu bagaimana menikmati hidupnya. Dia sekarang hidup bersama dengan pria tampan!"Jun menjawab, "Siapa? Avery?"Tammy menjawab, "Kalau aku nggak melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, aku nggak akan percaya bahwa di
nggak perlu banyak usaha untuk memberi Cole pelajaran. Namun, lain cerita jika Hayden ingin mengejar Elliot.Sejak Hayden berhasil meretas keamanan cyber perusahaan Elliot, Elliot telah menghabiskan banyak uang untuk memasang sistem dinding perlindungan yang kuat. Sekarang Hayden nggak bisa lagi melewati sistem dinding perlindungan itu.Paman Mike sibuk dengan Tate Industri dan nggak punya waktu luang untuk membantunya. Pada akhirnya, Hayden hanya bisa melihat foto Elliot dan perlahan meluapkan kemarahannya.Hanya ada satu siswa di kelas, Hayden. Padahal, ada dua guru yang menjaganya di dalam kelas, seorang guru yang menjaganya dan seorang lagi yang bertanggung jawab mengajar.Guru pengajar sedang mengajar di depan, sementara Hayden menggunakan ponselnya dan bermain dengan komputernya. Itu secara bersamaan.Tiba-tiba, sebuah bayangan muncul di luar pintu kelas. Hayden melihatnya dan dengan cepat menarik kembali pandangannya.Tok! Tok! Seseorang mengetuk pintu.Itu adalah Shea. G
Ketika Elliot tiba di sekolah, dia segera memeluk Shea dan menepuk punggungnya dengan ringan saat melihat mata Shea yang bengkak."Berhentilah menangis, Shea," Elliot menghibur.Shea mengalami sakit kepala karena dia menangis terlalu keras. Setelah mendengar suara Elliot, dia merasa lebih aman dan bersandar di dada Elliot sementara emosinya mulai stabil. Setelah beberapa saat, dia tertidur.Elliot membawanya ke tempat tidur dan meletakkannya di tempat tidur. Setelah itu, dia berjalan keluar kamar. Dia harus pergi mencari Hayden untuk mencari tahu apa yang telah terjadi. Kemudian, dia tiba di kelas Hayden.Para guru melihat Elliot datang dan meninggalkan kelas. Karena itu, hanya Elliot dan Hayden yang ada di dalam kelas.Elliot berjalan mendekat dan berdiri di depan Hayden. Hayden melihatnya datang dan mulai mengemasi buku-bukunya ke dalam ranselnya."Hayden Tate, aku sudah tahu siapa ibumu," Elliot menarik kursi dan duduk di depan Hayden untuk menghalanginya pergi.Melihat betap
Hayden nggak berhenti menggigit sampai dia merasakan darah di mulutnya.***Saat itu pukul empat sore. Sekolah telah menelepon Avery untuk memberitahunya bahwa Hayden telah menggigit seseorang dan memintanya untuk datang ke sekolah.Avery nggak mengerti. Hayden adalah satu-satunya siswa di kelasnya. Karena dia nggak punya teman sekelas, siapa yang bisa digigit? Apakah gurunya yang digigit? Dengan kemungkinan-kemungkinan di benaknya, Avery dengan cepat mematikan komputernya dan membawa kuncinya.'Bagaimana bisa Hayden menggigit gurunya? Walaupun dia bertengkar dengan gurunya, dia nggak boleh menggunakan kekerasan.' Avery terus berpikir.Dia ingat Hayden adalah anak yang sopan. Kapan dia berubah?Avery bekerja sangat larut dan baru-baru ini dia agak mengabaikan kedua anaknya. Dia memutuskan untuk berbicara baik dengan mereka berdua malam ini.Setelah sampai di sekolah, guru Avery berkata dengan nada meminta maaf, "Nyonya Tate, anak Anda telah dibawa pergi."Avery terkejut."Tapi
"Jangan sentuh aku!" teriak Hayden.Dia dengan cepat mengenakan kembali topinya di kepalanya.Nyonya Cooper kaget saat Hayden meneriakinya.Elliot dan Shea menatap Hayden, sementara Shea ketakutan karena Hayden berteriak. Sedangkan Elliot tercengang karena baru pertama kali melihat jelas wajah Hayden. Dia bahkan melihat kemiripan antara wajahnya dan Hayden."Kalau begitu, bisakah Anda membersihkannya sendiri?" Nyonya Cooper bertanya setelah memeras handuk dan menyerahkannya kepada Hayden, "Wajah Anda berkeringat. Anda akan merasa lebih nyaman setelah menyekanya."Hayden mengambil handuk itu dan melemparkannya kembali ke ember.Karena Hayden sangat pemarah, Nyonya Cooper mengambil ember dan pergi."Jika kamu nggak memberi tahu aku gimana kamu mengenal Shea dan mengapa kamu berdua berdebat, jangan pernah berpikir untuk pulang malam ini," Elliot kembali sadar dan mengancam Hayden.Hayden menutup telinga dan berjalan menuju pintu.Dua pengawal muncul di luar pintu dan menghentikan
Saat itu baru pukul lima pagi. Dia nggak menyangka ibunya akan berada di sini secepat ini! Meskipun ibunya selalu mengatakan bahwa dia diadopsi, dia tahu ibunya sangat mencintainya. "Hayden!" Avery melihat putranya duduk di dekat pintu dengan dua pria berotot di sampingnya. Air mata menggenang di matanya. Mendengar suara Avery, Elliot berdiri dari sofa dan berjalan menuju pintu. Para pengawal nggak berani menghentikan Avery. Mereka telah menyaksikan betapa Elliot mencintai wanita ini. Meskipun dia sekarang adalah mantan istrinya, dia berbeda dari semua wanita lain yang Elliot kenal. Elliot melihat Avery menggendong Hayden saat matanya memerah, dia tampak marah, seolah-olah putranya sedang dianiaya. "Avery, ayo kita bicara." Avery marah, "Apa hakmu membawa Hayden ke rumahmu!? Apa aku mengizinkanmu? Apa yang kamu lakukan itu telah melanggar hukum!" Alis Elliot berkerut, "Aku nggak menyakitinya! Aku hanya ingin tahu kapan dia mulai mengenal Shea? Kenapa mereka berseli
Ketika Avery mendengarnya, dia mengerutkan kening. "Apa maksudmu dengan pria itu? Dia punya nama." Avery mengoreksinya, "Bisakah kamu menunjukkan rasa hormat?" Elliot berkata, "Hormat? Kamu berbicara tentang rasa hormat? Kamu telah bersama dengan pria itu sebelum perceraian kita, apakah kamu telah menunjukkan rasa hormatmu kepadaku?" "Tolong jelaskan. Aku mengajukan gugatan cerai empat tahun lalu. Kamu yang nggak mau menandatanganinya saat itu!" "Selama aku belum menandatanganinya, kita kan masih dalam pernikahan yang resmi. Bagaimana kamu bisa membohongi aku !?" Elliot menginterogasinya. Avery melihat betapa seriusnya dia, dia hampir di yakinkan dengan tuduhannya bahwa dia telah berselingkuh! "Sejak kapan aku pernah mengakui bahwa aku bersamanya sebelum perceraian kita?" Avery membantah, "Itu semua hanya spekulasimu sendiri! Kalau kamu merasa curiga atas pengkhianatan ini, jangan salahkan aku dong!" Elliot menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya, "Lalu, siapa
Dia memikirkan alasan mengapa Hayden marah. Mungkinkah karena dia memintanya untuk membawanya keluar dari sekolah, dan dia dimarahi karena itu? Selain ini, dia nggak bisa memikirkan hal lain. Ketika Hayden mendengarnya meminta maaf, dia menjadi semakin marah! Apa dia mengakui hubungannya yang nggak seharusnya dengan Elliot? Dialah alasan kenapa ibu dan ayahnya bercerai?! "Berhentilah mengikutiku!" Hayden berteriak padanya, "Aku membencimu!" Shea berhenti dan matanya berkaca-kaca. Ketika Nyonya Cooper melihat ini, dia langsung membantu Shea untuk duduk di sofa, "Nona Shea, jangan menangis. Jika dia nggak mau jadi temanmu, berhentilah mengikutinya." Karena Hayden sangat pemarah, Shea akan melukai dirinya sendiri jika mengikutinya. Namun, Shea nggak ingin kehilangan teman baik seperti Hayden. Dia menggelengkan kepalanya dengan kuat. Nyonya Cooper memegangi kepalanya dan nggak ingin dia terus menggelengkan kepalanya, "Berhenti menggelengkan kepalamu, kamu mungkin akan m