Elliot terkejut dengan betapa mendadaknya berita itu, setelah beberapa saat, dia akhirnya berkata, "Oke.""Uhm, aku sangat senang ketika mendengar berita itu. Aku ingin memberitahumu kemarin. Tapi sudah sangat larut ketika kamu pulang ke rumah. Aku takut berita itu akan mempengaruhimu, itu sebabnya aku menunggu sampai pagi. Ku pikir kita harus pergi ke rumah ayah, dan memberitahunya kabar baik ini setelah sarapan," kata Ruby."Oke."Setelah sarapan, keduanya melaju menuju rumah Gary.Ketika keduanya masuk, mereka melihat Gary duduk di kursinya dengan infus di lengannya."Ayah, bagaimana perasaanmu? Apakah dokter memberi tahumu berapa banyak infus yang kamu butuhkan?" tanya Ruby sambil berjalan ke arah ayahnya dan meraih tangannya."Hari ini adalah yang terakhir. Aku harus pergi untuk pemeriksaan lagi sesudahnya. Mengapa kalian berdua di sini bersama? Apakah ada sesuatu yang ingin kalian katakan kepadaku?" tanya Gary.Ruby tersipu ketika dia berkata, "Bukannya kita tidak pernah d
"Hahaha! Wesley, apa pendapatmu tentang Shea?" tanya Avery."Mengapa kamu bertanya? Apakah kamu pikir aku memiliki kesempatan dengannya?" tanya Wesley.Senyum Avery menghilang ketika dia berkata, "Mengapa tidak? Selama kamu dan Shea mau mencoba, apa pun akan mungkin terjadi. Aku bisa melihat betapa kamu peduli padanya sebelum seluruh kejadian itu.""Tapi aku puas selama aku bisa berada di sisinya, sebagai temannya," kata Wesley."Wesley, kenapa kamu tidak bertanya pada Shea kapan dia sembuh? Jika dia bersedia menikahimu, dan kamu tidak menganggapnya sebagai kewajiban," kata Avery."Mengapa aku menganggapnya sebagai kewajiban?" sela Wesley."Jika tidak, kamu bisa menunggunya saja. Biarkan dia yang memutuskan. Apakah ini pertama kalinya bagimu? Kenapa kamu tampak begitu ... lambat?" tanya Avery.Wesley tersipu.Pada saat yang sama, di Ylore, sebuah pesta besar diadakan oleh keluarga Gould.Ruby selalu dibuntuti oleh bodyguard sejak dia hamil.Pengawal itu tidak lain adalah Paul
'Kupikir dia telah pergi? Mengapa dia masih di sini?' pikir Elliot.Sekitar setengah bulan yang lalu, Jed diracun, tepat saat pacarnya datang.Dia, tentu saja, tidak menerima kematian Jed dengan baik. Tapi dia masih menyelesaikan seluruh pemakaman dan mengkremasi tubuh Jed.Elliot bahkan mengirim orang-orangnya untuk mengawal dia dan jenazah Jed ke bandara.Elliot mengira dia telah pergi.Namun, Elliot yakin bahwa pelayan yang dilihatnya adalah wanita yang sama yang mengaku sebagai pacar Jed.Satu-satunya penjelasan yang mungkin adalah dia kembali.Adapun mengapa dia kembali, itu hanya untuk balas dendam.Elliot segera berjalan menuju kamar Gary. Sebelum dia bisa mendekat, pekikan panjang terdengar di seluruh rumah.Jeritan itu dengan cepat ditutupi oleh jeritan pria dan wanita, bercampur menjadi satu.Ketika Elliot akhirnya masuk ke kamar, dia melihat Gary berbaring di sofa dengan belati menusuk jauh ke dadanya.Adapun pacar Jed, dia berbaring di tanah, batuk darah."Tuan
"Mayatnya sudah urus. Dengan banyaknya tamu di sini hari ini, kami takut mereka melihat sesuatu," jawab pengawal itu.Paul tidak bisa mempercayainya.Tidak lama kemudian ambulans tiba dan Gary dibawa dengan tandu ke dalam ambulans.Siapa yang mengira pesta akan berakhir dengan diserangnya Gary?Setelah Elliot menyuruh para tamu pergi, dia ingin mengantar Ruby pulang."Apa ayahku akan baik-baik saja? Bagaimana wanita itu menyelinap ke pesta?" tanya Ruby."Ayahmu selamat. Belatinya meleset dari jantungnya," kata Elliot sambil membukakan pintu untuk Ruby masuk."Elliot, aku mau ke rumah sakit," kata Ruby.Ruby tidak bisa tidak takut atas apa yang terjadi pada ayahnya. Dia baru saja keluar dari rumah sakit setelah jatuh, dan sekarang dia ditikam."Bahkan jika kamu berada di rumah sakit sekarang, kamu nggak bisa berbuat apa-apa. Pulanglah ke rumah, tunggu sampai dia bangun, baru kita bisa pergi," kata Elliot."Oke, apa mereka menunggumu? Aku bisa pulang sendiri. Kamu tinggal di si
Di rumah sakit, di luar UGD, Elliot melihat panggilan masuk dari Avery dan berjalan ke lobi lift.Hanya setelah melihat bahwa Paul tidak mengikutinya, Elliot mengangkat telepon itu.Wajah Shea langsung muncul di layar ponsel Elliot."Elliot!" seru Shea saat melihat wajah kakaknya.Elliot melihat wajahnya yang tak asing dan betapa kurusnya dia. "Elliot! Ini Shea! Apa kamu ingat aku? Kenapa kamu nggak ngomong? Aku merindukanmu ... Meskipun kita tidak memiliki hubungan darah, kamu akan selalu menjadi saudaraku," sambar Shea.Setelah jeda sebentar, yang terasa seperti selamanya bagi Shea, Elliot akhirnya berkata, "Bagaimana aku bisa melupakanmu? Shea, berat badanmu turun."Air mata mengalir di pipi Shea, "Elliot! Kapan kamu kembali? Aku merindukanmu!""Kembalilah ke Aryadelle dengan Avery dulu. Nyonya Scarlet akan menjagamu dengan baik. Aku masih memiliki beberapa urusan yang belum selesai di sini. Setelah aku melakukan semua yang perlu dilakukan, aku akan pergi mencarimu," jawab
Saat pintu tertutup, Paul dan Elliot saling menatap."Kupikir kamu salah satu orang yang berharap ayah baptisku mati?" tanya Paul."Apa kamu berharap aku mengatakan yang sebenarnya?" tanya Elliot."Haha! Kenapa aku bahkan berbicara denganmu? Selama aku masih hidup, aku tidak akan membiarkanmu melakukan apa pun untuk menyakiti ayah baptisku!" sumpah Paul.."Kamu tidak akan bisa menghentikanku jika aku melakukan sesuatu padanya," kata Elliot."Kamu akhirnya mengakui bahwa kamu tidak baik!" seru Paul."Bagaimana denganmu? Sayang sekali kamu kalah, Ruby mencintaiku," kata Elliot."Elliot Foster, jangan berpikir bahwa kamu telah menang. Keangkuhanmu akan menjadi kehancuranmu!" kata Paul.Avery, Wesley, Shea, dan Adrian mendarat di bandara Aryadelle.Begitu mereka keluar dari gerbang kedatangan, mereka melihat Mike di bandara."Avery, kamu akhirnya kembali! Kurasa aku tidak bisa bertahan lebih lama lagi!" keluh Mike sambil memeluk Avery."Kamu terlihat seperti kakakmu! Shea, janga
Elliot akhirnya bangkit dan turun.Pengasuh segera membawa sarapan ke meja ketika dia melihat Elliot."Di mana Ruby?" tanya Elliot."Ruby pergi ke rumah sakit. Dia mengkhawatirkan Tuan Gould dan dia pergi pagi-pagi sekali," kata pengasuh itu.Elliot mengeluarkan ponselnya dan menelepon Ruby."Elliot, kamu sudah bangun? Aku di rumah sakit sekarang, ayahku masih tidak sadarkan diri. Kamu bisa istirahat," kata Ruby."Oke, ingat untuk memberi tahu aku ketika dia sadar kembali," kata Elliot.Setelah sarapan, Elliot keluar. Elliot memutuskan untuk pergi menemui Nick.Ketika Nick membuka pintu, dia berpikir bahwa Elliot pasti ada di sini untuk wanita itu. "Dia masih hidup. Tapi luka-lukanya cukup parah. Dokter mengatakan bahwa setidaknya butuh setengah bulan sebelum dia bisa berjalan. Dia ada di lantai dua."Elliot menggelengkan kepalanya, "Nick, akhirnya aku ingat.""Ingat?" tanya Nick."Kamu mendapatkan kembali ingatanmu dengan Avery?" tanya Nick."Ya, akhirnya aku ingat semuany
"Baiklah! Selama kamu menepati janjimu, aku akan memaafkanmu," kata Layla sambil mengulurkan kelingkingnya.Di sisi lain ruangan, Nyonya Scarlet mencengkeram Shea erat-erat di pelukannya."Shea, tahukah kamu betapa sedihnya aku ketika mendengar bahwa kamu sudah mati? Apa kamu tahu betapa sedihnya saudaramu? Mengapa kamu tidak memberi tahu kami bahwa kamu masih hidup?" tanya Nyonya Scarlet.Setelah rentetan pertanyaan, Nyonya Scarlet akhirnya menatap Shea dengan sangat lama. "Lihat betapa kurusnya kamu, itu pasti tidak mudah." “Aku sakit. Aku mungkin sudah mati jika bukan karena Adrian," jelas Shea."Jangan melakukan hal bodoh lagi nanti! Kamu selalu lemah, Tuhan tahu apa yang akan terjadi pada kamu dengan begitu banyak darah yang diambil darimu. Apa kamu tahu betapa khawatirnya saudaramu?" tanya Nyonya Scarlet."Maaf. Aku akan meminta maaf padanya ketika dia kembali," kata Shea, kepalanya tertunduk.Nyonya Scarlet memeluk Shea lagi, "Syukurlah kamu baik-baik saja. Syukurlah...