Pukul setengah lima pagi, mereka keluar dari hotel dan langsung berlari ke pantai.Saat itu, tidak ada seorang pun di pantai. Avery menarik Eliot dan duduk di pantai, membungkus dirinya dengan selimut yang dibawanya.Dia menyandarkan kepalanya di bahunya, menatap lurus ke depan di mana laut bertemu dengan langit."Apa kamu merasa bahwa momen ini sangat indah dan romantis seperti kita ada di sebuah film?"Elliot tidak cukup tidur. Matanya memerah. Ketika dia menjawab pertanyaannya, dia merasa seolah-olah jiwanya meninggalkan tubuhnya."Apa kamu benar-benar nggak capek? Avery, katakan yang sebenarnya.""Tentu saja, aku … sedikit capek, tapi untuk matahari terbit, ini sepadan. Kita bisa kembali dan tidur setelah matahari terbit." Dia takut Elliot akan tertidur, jadi dia mengulurkan tangan dan mencubit bahunya.Hanya setelah Avery mencubit bahunya, dia ingat bahwa Elliot terluka di bahunya.Elliot sangat kesakitan sehingga dia tersentak."Elliot, maafin aku! Aku nggak sengaja!" Di
Elliot memang berencana untuk beristirahat, tetapi dari apa yang dikatakan Avery, sepertinya dia tidak berencana untuk bergabung dengannya."Kamu gimana?”"Aku berencana pergi keluar untuk melihat apakah ada plester anti air. Kalau ada, kamu bisa berselancar besok." Avery memberikan alasan yang telah dia pikirkan.Elliot merenung selama beberapa detik sebelum mengangguk. "Aku akan minta pengawal untuk pergi bersamamu."Avery tidak bisa menolaknya. Mereka berada di tempat asing. Mustahil baginya untuk menemukan alasan bepergian sendirian.Elliot kembali ke kamar untuk berbaring. Avery pergi ke toilet untuk mengirim pesan kepada Wesley, memintanya untuk menemuinya di apotek.Sesaat kemudian, dia mengambil tasnya dan pergi.Pengawal itu menemaninya, dekat di sisinya."Nyonya, Anda terlihat bersemangat." Goda pengawal itu.Avery berkata, "Kalau kamu lelah, kembalilah dan istirahat."“Saya tidak lelah. Saya hanya tidak mengerti, kenapa Nyonya ingin menyiksa Tuan Foster." Kata peng
"Orang ini, Adrian, gimana kodnisi badannya?" Wesley bertanya dengan rasa ingin tahu."Dia kayak Shea. Aku pernah melakukan operasi dia. Dia sembuh dengan baik." Avery memiliki harapan dan keputusasaan di hati pada saat yang sama. "Kalau aku kasih tahu tentang kondisi Shea, dia pasti akan bantu."Dia tidak memuji Adrian, tetapi dia khawatir Elliot tidak akan membiarkannya melihat Adrian.Henry dan Elliot telah benar-benar memutuskan hubungan, jadi meskipun masalah ini tampak sederhana, itu sangat menantang.Tidak peduli seberapa sulitnya, Avery berencana untuk memperjuangkannya."Wesley, aku akan cari donor ginjal yang cocok untuk Shea. Saat kamu kembali, tolong tetap bersama Shea, jangan keluar untuk kerja lagi." Kata Avery sambil mengeluarkan kartu bank dari tasnya dan menyerahkan kepadanya. "Shea jadi seperti ini bukan hanya tanggung jawab kamu, jadi kamu nggak boleh tolak bantuanku."Wesley menerima kartu itu. Pada saat yang sama, dia menyuarakan suaranya, "Adrian bersama Hen
"Elliot, maafin aku. Aku tahu kamu punya waktu setengah bulan dan kita cuma di sini kurang dari lima hari, tapi aku kangen banget sama anak-anak kita." Avery memeluknya dan meminta maaf dengan suara serak."Nggak apa-apa. Aku juga kangen anak-anak." Elliot menepuk punggungnya dan menghiburnya, "Begitu anak-anak lebih besar, kita bisa bawa mereka.""Hmm." Avery menghela napas lega dalam hatinya.Tiga hari kemudian, mereka kembali ke Aryadelle. Luka Elliot sedikit banyak sudah sembuh, tapi luka di wajahnya masih terlihat jelas.Cuti pernikahannya belum berakhir, jadi dia memutuskan untuk tinggal di rumah sampai selesai."Apa kamu mau keluar?" Dia melihat Avery memegang tasnya berjalan ke pintu masuk mengenakan sepatu."Ya, aku membeli sesuatu untuk Tammy, aku akan kasih dia sekarang." Avery tersenyum. "Aku akan kembali untuk makan malam, tapi kalau aku nggak kembali pada malam hari, nggak usah ditunggu, ya."Elliot mengerutkan alisnya. "Bukannya kamu bilang, kamu kangen anak-anak
Avery mengambil cangkir airnya dan menghirupnya."Kamu itu Nyonya Foster yang punya reputasi baik sekarang dan aku cuma tuan muda yang rendahan dari keluarga Foster." Kata Cole mencela diri sendiri, "Kenapa kamu berbelit-belit denganku?""Aku perlu menemui Adrian. Ada yang mau aku tanya ke dia.""Ada apa? Meskipun dia nggak sebodoh itu lagi, dia masih belum bisa merawat dirinya sendiri. Bahkan kalau aku biarkan kamu melihat Adrian, ayahku nggak akan izinkan dia. Kamu itu istri Elliot. Ayahku dan Elliot nggak izinkan Adrian bertatap muka.""Terus kenapa? Kamu hanya cuma mau perusahaan dan saham Elliot, dan dia nggak akan kasih ke kamu, kan?" Avery mengejek. "Kamu dan ayahmu serakah, minta terlalu banyak. Aku yakin bahkan sampai sekarang, kalian berdua nggak sadar betapa makmurnya kamu.""Avery, kalau sikap kamu begini, aku khawatir nggak ada gunanya kita lanjutkan pembicaraan." Cole tersenyum dan berkata dengan dingin, "Apa kamu benar-benar menganggap diri kamu sebagai Nyonya Fost
"Kenapa kamu nggak minta seseorang untuk menculik Adrian!" Tammy mengajukan ide kepada Avery. "Kalau kamu berbicara dengan Henry dan Cole, mereka pasti nggak akan lepaskan kesempatan untuk peras kamu demi uang. Kamu lebih baik kirim pengawal untuk membawa paksa Adrian!"Avery tercengang dengan ide Tammy."Tammy, kita ada dalam masyarakat merdeka. Bahkan jika Henry nggak punya uang, mereka masih punya koneksi. Selanjutnya, kalau aku minta pengawal untuk membawa paksa Adrian, Elliot akan dengar soal ini. Luka-lukanya sejak seminggu yang lalu belum sepenuhnya sembuh. Aku nggak mau dia diancam oleh Henry karena Shea.""Oke. Kalau begitu, mereka pasti akan meminta uang padamu," Tammy memperingatkannya, "Dan jumlah yang akan mereka minta pasti sangat besar. Aku nggak yakin kamu bisa puaskan mereka.""Kita akan bicara lebih banyak begitu aku bertemu Henry! Kalau aku nggak bisa membuat kesepakatan dengan mereka, aku akan mencari cara lain. Meskipun kecocokan saudara langsung untuk ginjal
Avery menggelengkan kepalanya tanpa berpikir dua kali. "Aku nggak bisa tinggal lebih lama lagi di Roburg.""Kenapa?" Elliot bertanya."Hari itu, kamu bilang, kamu melihat Wesley. Setelah itu, setiap kali aku memejamkan mata, aku akan bermimpi tentang Wesley dan Shea."Mendengar itu, dia berkata dengan getir, "Bulan madu harusnya bahagia, tapi setiap kali aku bangun dari mimpiku, aku merasa sangat sedih."Elliot memeluknya dan menghiburnya dengan lembut, "Kamu seharusnya memberitahuku soal itu.""Kalau aku cerita, nanti kamu ikutan sedih." Kata Avery serak, "Elliot, ikut aku ke Bridgedale untuk temui Hayden setelah ini! Aku agak lelah beberapa hari ini.""Oke." Elliot setuju. "Telepon Hayden nanti dan jelaskan sama dia.""Hmm."Dia mengeluarkan barang-barang yang dibeli bersama Tammy sore ini dari tas.Ada pakaian untuk anak-anaknya dan beberapa makanan ringan.Layla melirik baju barunya. Dia menarik Avery dan berkata dengan penuh semangat, "Bu! Aku punya kejutan untuk Ibu!"
"Hayden, Ibu mau minta maaf denganmu." Avery melihat penampilan Hayden yang pusing dan berkata, "Aku harus kembali ke Aryadelle karena beberapa masalah.""Oh ada apa?" Hayden mengucek matanya. Ada perbedaan waktu antara Bridgedale dan Aryadelle. Saat itu pukul enam pagi di Bridgedale."Nggak ada yang terlalu besar, jangan khawatir. Setelah Ibu siap, Ibu akan pergi ke Bridgedale untuk bertemu kamu. Sebelum Ibu pergi, Ibu akan berit ahu ke kamu." Kata Avery."Hmm.""Apa kamu mau lihat Robert dan Layla?" Avery berkata dan mengarahkan kamera ke Robert dan Layla yang sedang makan pisang.Layla segera mengarahkan sisa pisang yang ada di tangannya ke kamera, "Hayden, pisang untuk kamu!"Hayden menjawab, "Dasar bocah.""Hayden, Robert sudah tahu cara bicara! Dia tahu cara memanggil Ayah, Ibu, dan Layla, tapi dia belum tahu cara panggil kamu, Hayden!" Layla sengaja mencoba memprovokasi dia. "Apa kamu akan cemburu?""Terserah.""Hayden, apa kamu kangen aku! Kalau kamu bilang kangen, aku