Begitu Adrian kembali ke kamarnya setelah mengambil air, Cole menoleh ke ayahnya."Kita bisa menggunakan Paman Adrian, Ayah," Cole mengungkapkan rencananya. "Kelemahan terbesar Avery Tate adalah dia berhati lembut."Henry mendengarkan dan merenung selama beberapa detik, lalu berkata, "Bagaimana kita menggunakannya? Pamanmu idiot. Dia tidak bisa berbuat apa-apa!""Kita tidak perlu dia melakukan apa pun. Kita hanya perlu menggunakannya untuk mengancam Avery." Cole menyipitkan matanya yang licik dan berkata, "Bibi Shea meninggal untuk menyelamatkan putra Avery. Dia pasti merasa sangat bersalah tentang hal itu. Ketika dia mengobati penyakit Paman Adrian, dia tidak tahu tentang identitas aslinya. Dia mungkin merawatnya sakit karena rasa bersalah yang dia rasakan terhadap Bibi Shea."Ekspresi Henry berubah berat. "Dia merasa bersalah terhadap bibimu, bukan pamanmu. Itu pasti akan berhasil jika kita menggunakan bibimu untuk melawannya, tetapi mungkin tidak berhasil jika kita menggunakan p
Avery sangat tersentuh oleh pengakuan cinta Elliot untuknya malam ini.Namun, dia juga merasa menyesal bahwa pernikahan yang telah dia persiapkan begitu lama hancur.Bahkan jika mereka telah melalui pernikahan sore itu, dia masih akan merasa tidak nyaman.Henry sudah keterlaluan!Dia bisa memilih waktu kapan saja untuk mengungkap skandal itu, tetapi dia sengaja memilih untuk melakukannya pada hari ini!"Dulu aku berpikir bahwa kebanyakan orang dalam hidup adalah orang baik, tetapi beberapa orang berhasil memperbarui pengetahuanku tentang orang jahat berulang kali." Avery mengangkat gelasnya dan menyesapnya lagi."Apakah kamu berbicara tentang kakak laki-laki Elliot, Henry?" tanya Tammy. "Dia memang pria yang cukup menjijikkan. Bahkan jika Elliot bukan saudara kandungnya, Elliot telah memperlakukannya dengan cukup baik selama bertahun-tahun! Dia tidak memperhitungkan semua itu. Dia benar-benar terlalu kejam.""Jika Rosalie masih hidup, dia pasti tidak akan membiarkan Henry berper
Elliot tidak menyangka Avery memikirkan hal-hal ini dalam keadaan mabuk.Dia membelai pipinya yang memerah dengan tangannya, lalu berkata, "Kamu terlalu banyak minum, Avery. Apa kamu tidak merasa buruk?""Aku bersedia." Avery menatap Elliot dengan mata berkilauan. "Aku merasa sangat tidak enak melihat citramu hancur.""Aku akan baik-baik saja setelah beberapa hari. Aku akan meminta kepala pelayan membawakan sup untuk membuatmu sadar." Hati Elliot sakit saat dia melihat ekspresi bingung Avery. "Berbaringlah di tempat tidur dan jangan bergerak.""Ke mana kamu pergi?""Aku akan menelepon kepala pelayan," kata Elliot sambil memutar nomor di telepon kamar.Kepala pelayan dengan sangat cepat menjawab panggilan itu.Saat Elliot meminta sup kepada kepala pelayan, dia hampir tidak bisa menyelesaikan kalimatnya ketika Avery berteriak dengan suara manja, "Aku ingin permen lolipop, Tuan Butler!"Kepala pelayan tercengang.Elliot berbalik dan menatap frustrasi pada wajah mabuk Avery. "Kamu
Elliot sangat terkejut hingga punggungnya berkeringat dingin.Dia telah duduk di samping tempat tidur sambil makan lolipop serta memainkan ponselnya, ketika tiba-tiba jeritan datang dari belakangnya. Siapa yang bisa mengatasi kejutan seperti itu?Dia membawa permen lolipop yang setengah dimakannya ke Avery."Kenapa kamu bangun cepat sekali?" Elliot melihat kemarahan di matanya, lalu berseru, "Aku khawatir itu meleleh, jadi aku bantu memakannya.""Kenapa kamu nggak bangunin aku sih?" Avery menyambar lolipop dan menggigitnya. "Sudah aku bilang, aku kepanasan tapi kamu masih makan lolipopku ini. Nggak bisa, ya, kamu minta kepada kepala pelayan untuk memberi yang lain?""Jangan makan terlalu banyak makanan seperti itu." Elliot membelai dahi Avery. "Apa kamu masih merasa pusing?""Tapi aku suka lolipop!" Avery mengerutkan kening. "Makan yang manis kayak ini bisa membantu kesadaranku.""Ada sup yang bisa bikin kamu sadar. Apa kamu mau?""Aku bisa makan itu nanti." Avery melirik wad
Pukul sebelas pagi itu, Avery terbangun oleh rasa lapar yang tiba-tiba.Ketika dia bangun dan melihat kamar kosong, dia sedikit bingung.Pelipisnya terasa sakit. Dia mencoba mengingat kejadian malam sebelumnya, tetapi sakit kepalanya sangat parah sehingga dia tidak dapat mengingat apa pun.Dia turun dari tempat tidur dan berjalan keluar dari kamar tidur.Di ruang tamu, Nyonya Cooper sedang menyuapi Robert.Saat melihat Avery, Nyonya Cooper langsung berkata, "Anda sudah bangun, Nyonya Avery? Apa kepala Anda sakit? Apa Anda juga butuh obat penghilang rasa sakit?"Avery menggelengkan kepalanya. Dia sakit kepala, tapi itu adalah sesuatu yang bisa dia tahan."Di mana Elliot? Kok aku nggak melihat dia?"Avery bertanya sambil melihat sekeliling vila.Namun, dia sudah tidak khawatir lagi, seperti ketika dia tidak melihatnya di waktu dulu sebelum menikah.Lagi pula, pernikahan sudah dilangsungkan. Mereka juga saling percaya, jadi Avery seharusnya merasa aman."Tuan keluar tadi pagi. Ka
Suara Elliot yang dalam langsung menenangkan Avery."Aku baik-baik saja ... aku dengar kamu pergi ke kantor polisi pagi ini. Ada apa?" Dia bertanya."Nathan White bilang dia yang bunuh Eason Foster." Jelasnya. "Dia datang ke kantor polisi untuk serahkan diri pagi ini, jadi aku datang untuk lihat dia."Avery tercengang.Nathan yang membunuh Eason Foster?Bagaimana ini terjadi?"Aku akan segera pulang. Aku akan membicarakannya bersamamu" Kata Elliot, lalu menutup telepon.Avery memegang ponsel di tangannya dan berjalan keluar ruangan dengan bingung.Jika Nathan benar-benar yang membunuh Eason Foster, maka ini tidak ada hubungannya dengan Elliot!Orang-orang juga akan berhenti menghukum Elliot.Ini adalah berita yang luar biasa bagi Elliot, tetapi mengapa Nathan rela menyerahkan diri?Apakah dia tiba-tiba menumbuhkan hati nurani setelah melihat Elliot menderita?Elliot kembali ke vila tak lama setelah itu.Ketika Avery melihatnya, dia langsung bertanya, "Apa yang terjadi? Ken
"Apa kamu ingat dengan kejadian setelah mabuk tadi malam, Avery?" Elliot dengan santai mengalihkan topik pembicaraan.Wajah Avery langsung memerah.“Nyonya Cooper sudah memberitahuku soal itu. Kamu nggak perlu ungkit lagi.""Kamu bilang, kalau tiga anak nggak cukup buatmu, kamu ingin punya tiga lagi." Elliot tertawa kecil sambil menatap pipinya yang memerah. "Kamu bilang, kamu mau punya lebih banyak anak selama itu bisa. Aku bilang, ini akan membuatmu seperti babi, kalau begitu ...."Avery sangat terkejut dengan kata-katanya sendiri yang tidak masuk akal."Lalu, kamu mulai mendengus seperti babi dan bahkan bertanya apa kamu sudah melakukannya dengan baik." Pada titik ini, Elliot tidak bisa menahan tawanya. "Kalau kamu berani mabuk lagi, aku akan rekam semuanya.""Kamu mengarang semua ini karena aku nggak ingat apa-apa, kan? Bagaimana mungkin aku mau punya banyak anak? Aku nggak akan mengatakan omong kosong seperti itu, nggak peduli seberapa mabuk aku!" kata Avery dengan pasti."
Mata Lilith memerah karena air mata."Kakak aku pergi. Dia bilang, dia nggak mau tinggal di sini lebih lama lagi, tapi aku nggak mau pergi bareng dia. Dia nggak akan merawat aku sama sekali. Lebih baik aku tinggal di sini .... “Ayah memberitahuku kemarin, kalau Elliot Foster akan jaga aku."Ben mendengar apa yang dia katakan, tetapi dia masih tidak mengerti. "Kalau kamu nggak akan pergi, lalu mengapa kamu ke sini dengan kopermu?"Lilith terisak dan berkata, "Kakakku menjual apartemennya. Aku nggak punya tempat lain untuk pergi sekarang. Dia kasih aku uang, tapi aku sendirian. Aku takut banget! Tolong bawa aku ke Elliot Foster, aku nggak tahu bagaimana cara menghubunginya."Ben terdiam.Elliot sudah menyerahkan masalah ini kepadanya untuk ditangani, jadi dia tidak mungkin membawa Lilith menemui Elliot.Elliot tidak memiliki hubungan apa pun dengan saudara kandung dalam keluarga White.Dia hanya berencana mengirimkan uang bulanan untuk memenuhi permintaan Nathan."El