Bab 88 Kebencian Tidak Bisa Pudar Oleh Waktu
Tak disangka, Mark tetap tenang, tapi Jackson merasa kaget. Dia menarik Tiffany. “Kau lebih baik tutup mulutmu gadis kecil. Ini bukan urusanmu. Ayo pergi!”

Seberapa kuat Tiffany mencoba untuk berontak, Jackson masih menyeretnya dengan paksa. Tiffany pun menggigit pergelangan tangannya hingga berdarah.

Jackson merasa marah dan geli. “Kau ini apa? Anjing?”

Tiffany memelototinya, “Aku bukan anjing, tapi aku tidak masalah menjadi anjing setiap aku melihatmu. Kau sama bajingannya seperti Mark Tremont!”

Jackson merasa terhina tapi dia tidak bisa membela dirinya. “Baiklah, baiklah. Kau bisa berpikir sesukamu, selama itu membuatmu senang.”

Arianne menunjukan rasa tidak puas dan kemarahan pada Mark lalu dia menarik lengannya, “Aku mau pulang sekarang. Haruskah kita pulang bersama? Atau mungkin aku bisa pulang duluan saja, dan kau tetap disini bersama Aery?”

Mark menatap matanya untuk yang pertama kali, dia tidak mampu membaca emosi pada Arianne. “Ayo pergi.”

Arianne berjaga jarak saat m
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo