Saat mendengar David bercanda dengannya, Amadi mendongak dan melihat David tersenyum.

Sementara dia menunggu David di Aliran Berlian akhir-akhir ini, dia telah berlatih berkali-kali dalam benaknya tentang apa yang akan terjadi ketika dia bertemu David.

Amadi telah memikirkan semua kemungkinan, dan dia bahkan membayangkan David menutup pintu di wajahnya.

Lagi pula, dengan kekuatan dan status David saat ini, tidak semua orang bisa melihatnya.

Satu-satunya hal yang tidak diduga adalah situasi saat ini.

Saat dia melihat senyum tulus David, Amadi tahu bahwa ini adalah senyuman yang hanya akan muncul ketika seseorang bertemu dengan teman lama.

Karena itu, Amadi tahu bahwa David di depannya masih sama.

Meskipun kekuatannya sudah begitu besar sehingga seluruh Kerajaan Bintang hanya bisa mengaguminya, hatinya tidak berubah.

Tidak heran David telah mencapai begitu banyak prestasi.

Sifat ini saja tidak sebanding dengan orang biasa.

“Tuan David! Aku …."

Sebelum Amadi dapat berbicara, dia diinterup