Dia hanya melihat Permaisuri Elora menjelma menjadi cahaya di saat-saat terakhir dan menciptakan tanah tandus yang tidak berani dimasuki oleh makhluk hidup sekarang.

Setelah menutup matanya, Kaisar Sylvio tidak bisa menenangkan dirinya untuk waktu yang lama.

Permaisuri Elora mengorbankan tubuhnya untuk melukai Robotia dengan parah dan hanya menyisakan sedikit kekuatan jiwa untuk melarikan diri.

'Tunggu!'

Ketika Kaisar Sylvio mengingat gambaran itu di benaknya, dia tiba-tiba menemukan sosok hitam yang menjulang.

'Siapa bayangan itu?'

Setelah merenungkannya dengan hati-hati sejenak, Kaisar Sylvio terkejut.

'Apakah itu Pelahap Jiwa yang memakan kekuatan jiwa manusia?'

Robotia dan Pelahap Jiwa bergabung.

Seseorang akan mengandalkan tubuhnya untuk serangan yang kuat sementara yang lain akan mengandalkan keterampilan bawaannya untuk melakukan serangan diam-diam. Kombinasi ini dapat digambarkan sebagai sangat sempurna.

Pantas saja Permaisuri Elora kalah.

Pada akhirnya, dia harus berjuang untu