Percakapan yang lucu antara guru dan murid menantang pandangan dunia semua orang yang hadir.

Murid itu tidak hanya menyebut Guru Orang Suci Murni sebagai pak tua, tetapi dia juga hanya akan memanggilnya guru jika diminta, dan pada akhirnya, Orang Suci Murni itu bahkan dipandang rendah.

'Gurunya ini terlalu tidak dihargai, kan?’

'Dia adalah Orang Suci Murni!’

'Dia sudah menjadi eksistensi teratas di Kerajaan Bintang.’

'Apa dia serendah itu di mata muridnya?’

'Kalau aku adalah gurunya, aku akan menamparnya sejak lama.’

'Mengapa aku menginginkan murid yang memberontak seperti itu?’

'Tidak peduli seberapa baik hubungan antara guru dan murid, itu tidak bisa begitu baik, kan?’

'Bahkan rasa hormat yang paling mendasar pun hilang.’

'Sebaliknya, guru berada di bawah rasa iba muridnya.’

'Tidak ada guru Orang Suci yang seperti ini.’

'Belum lagi Kerajaan Bintang.’

'Bahkan jika kita memperhitungkan seluruh Alam Semesta, dia mungkin satu-satunya orang yang berperilaku seperti ini.'

Keluar