“Magus, uang bukan apa-apa bagiku, itu hanya angka, tapi berbeda untukmu. Kalau aku tidak salah, ayahmu Mosi sepertinya ditipu dan dijebak, yang menyebabkan dia menggadaikan kedai sebagai upaya terakhir. Aku pikir dia terlalu malu untuk pulang setelah ini. Mungkin dia telah ditangkap oleh penagih utang dan dianiaya. Sebagai putranya, maukah kau membantunya?”

Magus bingung dengan beberapa kata sederhana David.

Jika ayahnya benar-benar dianiaya oleh penagih utang seperti Black Water, bisakah dia tidak melakukan apa-apa?

Jika dia ingin menyelamatkannya, apa yang harus dia lakukan?

Terus menggadaikan kedai?

Tidak hanya Magus yang bingung, Marigold dan ibunya juga tertegun.

Sekalipun Mosi bajingan, dia tetaplah keluarga mereka dan ayah kandungnya.

Mereka tidak bisa mengabaikannya begitu saja.

Saat itu, Mosi juga sangat menyayangi Magus dan Marigold.

Namun, dia telah mengambil jalan yang salah dalam beberapa tahun terakhir.

David tahu bahwa apa yang dia katakan berpengaruh ketika dia memanda